[REVIEW] SEX EDUCATION, The Original Series By Netflix (FULL SPOILER)
Topik Pilihan, Ulasan Film

[REVIEW] SEX EDUCATION, The Original Series By Netflix (FULL SPOILER)

Series ini menjadi series ter-favoritku di pembuka 2019 yang rilis secara resmi di channel Netflix pada 11 Januari 2019. Wooww baru kemarin banget, masih fresh, dengan cerita segar, genre rom-com-family, ditambah pemain-pemain yang super menggemaskan.

Sebelum memutuskan untuk menonton series ini, aku melewati fase-fase berfikir yang berat (ceiylaah lebay amat). Ya gak gimana-gimana si aseli karena parno aja dikira nonton bokep nanti J #SAVAGE! Nonton trailernya si cukup aman, dan meski genrenya romcom family (serial buat keluarga gitu), tapi Netflix juga menyarankan batasan usia 18+ di sana. Aku tambah mikir lagi, 18+ nya film Netflix Inggris ya paling 25+ nya Indonesia ini mah :P. Apalagi buat pemudi ini yang tinggal di lingkungan pesantren, hal berbau sex akan jadi sangat tabu. La ini aku mau nonton wkwkwk (Yaa walaupun sebelum2nya sudah sering nonton jenis begituan ya at least 18+ yang lain Hahaha~~ Iya kan aku udh gede juga si gakppa dong :p)

Then, finally nonton juga dengan sedikit kehati-hatian. Warning aja si ini, buat kalian yang mau nonton. Tontonlah pakai headset, nonton jangan pas lagi sama ortu, nontonlah di tempat sepi, dan selalu siap-siap pas di awal episode. Dah itu aja deh dipegang erat selama nonton Sex Education mah. Why? I’ll give the reasons below 😀

Nah, sebelumnya nih perlu diingat juga sebelum bener-bener menerjunkan diri nonton series ini, otak kita harus udah direset dulu bahwa latar dari cerita yang diangkat itu kehidupan remaja di Inggris ya! Sekali lagi di INGGRIS. BUKAN DI INDONESIA! Jadi, pas nonton gak serta merta langsung nrima gitu aja value yang dikasih dari cerita. Harus bisa memfilter. Ya karena pergaulan Inggris jangan dong disamaain pergaulan anak remaja 16 tahun (SMA) di Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran. Oke, next. Here we go~

Pembukaan yang WWOWW~

Wow di sini mari kita artikan sebagai adegan yang panas di atas ranjang (LOL) karena emang beneran! Makanya dari awal aku warning buat hati-hati nonton beginian di tempat rame atau bareng keluarga kan bisa menimbulkan banyak kesalahpahaman. Diawali adegan ranjang dari sepasang kekasih (teman sekolahnya Otis) sedang menikmati bumbu-bumbu percintaannya di atas ranjang yang sebenernya gak panas karena si Adam (Connnor Swindells) gak terangsang oleh gaya seduction nya Aimee (Aimee Lou Wood). Hampir di setiap awal episodenya pasti akan disuguhkan dengan hal-hal mengagetkan seperti di eps pertama, misalkan erangan-erangan wanita, desahan-desahan dari antar mulut pasangan dsb deh 😛 Makanya harus stay headset biar gak menimbulkan kesalahpahaman dan gaduh lingkungan sekitar yak ~

Adam and Aimee

Otis si Insecure

Prolognya ya seputar sex dan tentu perkenalan keluarga Millburn sebagai keluarga terapis sex, yaitu Jane Millburn (Gillian Anderson) sebagai Ibuknya Otis yang diperankan oleh si Boy Crush nya British wkwkwk Asa Butterfield yang super unyu unyu menggemashkan 😛 Ceritanya di sini Otis adalah seorang cowok remaja yang insecure sama kehidupan sex nya, ditambah introvert, pendiem, kutu buku, culun. No, sebenarnya dia gak pernah ambil pusing karena menurutnya itu hanya masalah waktu aja. Cuma dia ketriggerd aja sama  kondisi keluarganya yang ayah ibuknya (tapi ceritanya udah cerai) sama –sama jadi terapis sex. Ibaratnya, masa si Ibuknya ahli sex, anaknya sendiri belum juga mimpi basah HAHA. Ibuknya, mungkin karena sangat sayang dg anak semata wayangnya ini, ingin selalu mencoba melakukan terapi dengan anaknya tapi si Otis gak pernah mau, dia bahkan malu punya Ibuk dengan pekerjaan demikian. Ya begitulah, problematika remaja banget. Di sini kita bener-bener diajak si buat nyelamin karakter Otis yang super childish tapi bijak dalam waktu yang bersamaan. Pokonya khas remaja yang baru puber-puber gitu. Haha, bikin kita kangen masa-masa itu.

Otis and his Mom

Oke. Balik lagi niya ke Otis. Di eps pembuka kita dikasih cerita lucu banget dari Otis yang di usianya 16 th (kelas 2 SMA ceritanya) tapi belum juga mimpi basah. Tapi dia selalu berpura-pura udah mimpi basah sama Ibunya karena malu, dengan cara tiap bangun pagi dia naruh majalah porno gitu di kasurnya yang dibasahin pake krim wajah banyak banget sampe selimutnya basah juga WKWKWKWK (INI TU KOCAK BGT TAU OTISNYA POLOS BENER SAMPE SEGITUNYA NYEMBUNYIIN ITU DARI ORANG TUANYA) — Maaf, jebol capslocknya soalnya gemesh sama Otis hehe~
Ohya, hubungan antara Jane dan Otis ini adalah hubungan favoritku banget. Di mana hubungan Ibuk dan anak yang super ideal si menurutku. Didikan Jane sebagai single parent dan Otis yang tumbuh besar melalui banyak traumatis-traumatis tersendiri soal sex dsb, mengajarkan banyak hal si terutama tentang hubungan Ibu dan anak, termasuk tentang pendidikan sex yang orangtua wajib ajarkan entah bagaimanapun caranya dengan cara sebagus dan sepandai apapun kepada para anaknya kelak. So, thats why this series called by SEX EDUCATION. Ya dari Ibu-Anak ini 🙂

SMA Moordale, Sekolah Super Bebas dan Aneh

Penampakan SMA Moordale. Keeeen yak :((((

Latar cerita di series ini hampir 80% nya diisi di sekolah si, tepatnya di SMA Moordale. Yang bikin aku amaze tu lingkungan yang jadi settingnya itu unik. Kaya di desa gitu, soalnya nglewatin kebun-kebun gitu, siswanya juga banyak yang jalan kaki dan naik sepeda. Sederhana gitu lah, yang pakai mobil ya ada si yang digambarkan sbg anak-anak gahool gitu yang make. Tapi sekolahnya megah bangeettt~ Wkwkwk terus anak-anak sekolahnya jg gak dilihatkan kemajuannya dalam berteknologi juga si, tapi tetep gaul. Aku sempet mikir malah ini ceritanya di jaman dulu apa engga si~ soalnya dari pakaian dan latarnya tu gada yang modern2 banget. Terus di sekolah itu semuanya bebas. Seragamnya bebas (ya tentu saja, kan bukan di Indonesia), pakaiannya banyak yang terbuka (yayalah kan bukan pesantren atau madrasah, Buk), terus yang bikin ku terqaget-qaget itu siswa-siswanya bebas dong melakukan hubungan sex di tempat umum di sekolah. Misalkan ciuman (ciumannya aduhaii panas-panas bgt tanpa sensor anjg lah pkoknya gelo tu sekolah :P), terus grepe-grepe an. Banyak juga praktek-praktek LGBT di sana, duh pokoknya campur aduk segala kebebasan sex yang kalau di Indonesia mungkin dah digusur sama ormas-ormas pemegang kunci surga itooo~

Acara pentas seninya SMA Moordale

Di sekolah tsb banyak yang nantinya punya masalah sex yang kemudian Otis lah jadi sang penyelamat kehidupan sex mereka biar lebih sehat sekaligus konsultasi tentang kerelationship-an mereka. KOCAK lah pokoknya~

Friendship, Tolerance, Family-Relationship, and Bullying

Bhaiikk~ ngomong-ngomog soal LGBT ya tadi, si Otis ini punya satu sahabat dan temen stau-satunya di sekolah (Sebelum kenal Maeve), namanya Eric! Seorang kulit hitam (dia imigran gitu ceritanya entah dari mana si keluarganya gak dicritain tapi keluarganya emg berkulit hitam semua. Wajahnya si wajah-wajah Amerika Latin gitu, dia juga punya ritual-ritual orang Amerika lah pokoknya, btw ini ku cuma nebaq loyaa soalnya gak dijelasin detail di series ini). Selain itu dia seorang gay, dengan julukan yg zuper kurang ajarnya, Trom-Penis. Anjir gak tu? Ku ngukuk banget sii liat tampang-tampang Eric yang ngonde dijulukin ini, embuh karena apa, ada usul-usulnya tapi aku sendiri gak faham, mungkin karena wawasan ke-sex-an ku kurang (WKWKK wtf lah~)

Bestie Eric and Otis with the ba\lack and white friendship. I Love them sooo muuchhhh

Nah di sini, persahabatan Otis-Eric ini gokil abis si. Eric kan gay ni, walaupun gay di sekolahnya gak jadi persoalan, dia tetep jadi bahan bullying karena jd gay yang “gak laku” dengan kondisi fisik yang beda juga sama teman-teman sekolahnya (ya tau ndiri lah orang Inggris kan puteeh puteeh kan yak). Gada yang mau nemenin Eric, ya Cuma Otis itu satu-satunya teman hidupnya Eric selama itu dari kecil. Otis gak pernah mempermasalahkan ke-gay-an Eric, dia menganggap Eric ya sama aja kaya dia, manusia biasa. Bahkan Otis masih kerap minder sm Eric yang yang udah bisa mimpi basah walaupun mimpinya sama cowok (anjir lah ini LOL). Sedangkan Otis juga ya gak punya temen juga karena kecupuannya itu. Gak pernah pacaran, belum mimpi basah, belum pernah ciuman, apalagi berhubungan sex. Di sekolah itu (mungkin di kalangan remaja Inggris juga) usia 16 tahun masih perjaka itu AIB meeeen~ kocak emang yak. Lah di Indonesia malah kebalikannya yak. Nah, di sini peran kedewasaan pemikiran dalam menonton diperlukan. Heuheuheu~

Tiap hari mereka berangkatnya pakai sepedaa.. Ucuuuuu

Menurutku si, cerita Eric justru yang paling mengharukan loh. Dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa jatidirinya ya sebagai cewek, walaupun secara fisik dia cowok. Di usianya 16 tahun dia berusaha banget buat mencintai dirinya sendiri, menerima segala kekurangan dan semua perbedaan yang ia miliki di antara teman-temannya. Gila gak si, usia 16 tahun bayangin aja bertahan dalam kondisi berbeda sendiri dari masalah fisik, ke-hormon-an, keluarga, dll lah. Bahkan dia berusaha buat ngeyakinin orangtuanya, bahwa dia gakppa kok punya kondisi yang seperti itu (gay maksudnya, dan ngonde) bahwa ini jalan dia, biar dia yang mengatasi tanpa orangtuanya perlu khawatir. Di sini ini momen-momen mengharukan si buat aku. Betapa sebenarnya tu orangtua selalu pengen terbaik buat anaknya, selalu khawatir apakah anaknya akan bahagia. Tapi terkadang orangtua terlalu ikut campur sama masalah anaknya, sehingga yang ada anaknya jadi insecure, dan gak bisa menerima kenyataan yang memang harus dia sendiri yang ngejalanin dan menanggungnya. Wah, slice of life banget gak si ini series 🙂

Eric with his super characters

Aku ngefans sama Eric dg karakter yang selalu berusaha kocak, penuh semangat, penuh harapan, selalu menghibur, tapi di satu sisi selalu berjuang keluar dari praktek-praktek bullying di sekolahnya. Hmmm~ jelas, tanpa harus merepotkan dan melibatkan orang lain, dalam hal ini Otis. Ya, Otis cukup jadi teman pendukung dan ceritanya aja. Dia gak mau Otis ikut-ikutan kena masalah cuma karena pengen ngelindungin Eric dari bulian. Hwee~~ siaapa yang naruh bawang di mata ~

Akhirnya Otis Jatuh Cinta

Yeaayy akhirnya Otis kenal dg Maeve Wiley. Seorang Bad girl sekolah yang dijuluki Pengigit Penis. Gosip-gosipnya dia bisa menelan 12 penis dalam 10 menit dan pernah juga menggigit skrotum milik salah satu cowok hits di sekolah (aku lupa namanya). SUMPAH SEBWAH GOSIP YG KAMPRET emg! Tapi tenaaang~ itu cuma gosyiippp. Apa Maeve nerima? Kagakkk! Tapi, dia gak pernah ambil pusing, kalau lagi digosipin begitu dia bs langsung berani ngacungin jari tengah dan ngajak berantem. Gokil! Ohya, Maeve ini seorang feminist. Anaknya cerdas, tapi jadi bahan bulian juga karena orangtuanya bandar narkoba. Dia hidup mandiri di kos-kosan yang kayak kandang gitu. Sedihlah liatnya. First Impression sama Maeve tu jelek akutu, kzl aja ada cewek seblagu itu :p ohya dia awalnya gak kenal Otis, ya lagiyan siapa yg mau kenal Otis di saat yg lain party dia mah di kamar ngerjain PR Hahaha~

Otis with super and strong girl, Maeve Willey

Mereka kenal saat Adam (pacarnya Aimee yg diceritain di awal eps tadi, dg julukan penis besar) dibantu dalam proses penurunan penisnya gara-gara terangsang habis minum obat perangsang gitu. Duh, aku sebenenya agak awkward nyritain beginian di blog hahaa. Adam dibantu sama Otis lewat cara semacam terapis gitu, model kayak ibuknya kalau ngasih konsultasi ke pasien-pasiennya. Mungkin turunan dari orangtua kali yak wkwkwk. Dia tu jadi bijak bgt tiba-tiba. Padahal dia sendiri nga**ng aja belum pernah. Ini kan kontradiktif banget dong HAHAHA

Cutiiieeee Momeeeent~~

Maeve yg tau itu langsung dong ngajak kenalan Otis, terus ngajakin bikin klinik sex yang isinya nanti konsultasi sex ke Otis, berbayar dan hasilnya dibagi dua. Secara Maeve ini kan hidup sendiri, dia perlu uang buat tetep bertahan hidup gitu L sedih yak L Awalnya Otis gak mau dong, yagila kan siapa yang berani melakukan terapi sex sedangkan dia aja punya masalah sex. HAHAHA Aku si ngrasa Otis udah suka Maeve sejak dikenalin sama Eric, soalnya Maeve kan tipe cewek-cewek unik. Pinter-pinter badas gitu, nah gak tau deh kenpa tipe Otis yang begituan. Karena kegugupannya itu, akhirnya dia keceplosan mau nerima tawaran Maeve. Bertemanlah mereka. Semakin lama, makin deket lah mereka. Makin banyak klien, mereka juga jadi lebih sering ketemu. Dan suatu waktu keajaiban besar datang! OTIS MIMPI BASAH DONG~~~ Helllooo im screaming gemeshh saat itu, lucuuuu bangeett dia tiba-tiba bangun kaget kasurnya basah. Terus dia paniq karena harus gimana takut ketahuan ibuknya. Pokoknya lucu. Then, dia ngaku ke Eric kalau dia habis mimpi basah, dan mimpinya itu sama MAEVE! OMG OTIS, YOU R IN LOVE WITH MAEVE RIGHT NOW!

LOL SCENE :))

Tapi yang namanya Otis, manusia super polos. Dia jadi makin kagok ketemu Maeve sampai mengindar-menghindar gitu. Tapi, ada adegan super lucu antara mereka itu saat habis nerima klien di kolam renang, mereka berdua ngobrol dan berujung bercanda sampe kecebur kolam renang. Waktu itu Otis gelagepan mau tenggelam karena kaget kecebur. Terus ditangkep sama Maeve, then di pegang kepalanya Otis, sambil diusap alisnya and she said “You r so cute, Otis” sambil senyum manis. Tau apa yang dilakukan Otis? Cuma cengo gak bisa ngapa-ngapain. Kaku di dalam kolam renang, yang ternyata dia terangsang saat itu, yang berhasil membuat berdiri burungnya. Dan dia gak tau harus ngapain karena gak mungkin keluar dalam kondisi t*t*d masih berdirii XD LOL INI SUPER LUCU AKU GAK KUAT NGUKUK 😀

Tapi, alhamdulilah deh, akhirnya Otis bisa jatuh cinta. Yeaayy~

Cinta Tak Harus Memiliki Versi Otis

Salah kalau mengira Sex Education isinya tentang sex aja. Salah satu tema yang menarik yang berhasil diangkat dalam series ini juga kisah cinta antara tokoh-tokoh utamanya. Dalam hal ini si Otis dan Maeve. Chemistry mereka dapet, tapi terhalang sikap gengsi dan malu-malu. Aku suka kzl gara-gara mereka yang sok-sok an nyembunyiin perasaan yang ada. Yang suka bikin baper justru tatapannya Maeve si sebenernya, misal kaya pas scene di kolam renang itu (it’s my fav scene overall), atau pas ngliatin Otis kalau lagi kasih bimbingan sex ke kliennya. Tapi, dari semua kisah cinta remaja antara tokoh-tokoh yang ada di series ini, kisah cinta mereka lah yang paling dewasa (menurutku). Mereka gak ngikutin nafsu buat pacaran, mereka gak ngikutn ego mereka.

Tapi, Maeve ini agak susah ditebak, karena di samping tatapan-tatapan kagumnya ke Otis, dia tetep dong “having sex” sama temen sekolahnya juga yang kebetulan jadi ketua angkatan gitu ceritanya sekaligus atlet renang kebanggaan sekolah Moordale. Namanya Jackson, digambarkan sebagai sosok sempurna. Badannya atletis, dari keluarga kaya, atlet sekolah, pokoknya sempurna. Aku gak ngerti si definisi cinta di series ini kaya gimana. Karena doktrin yang ada di kepalaku, ketika kita sudah mau having sex dengan seseorang, berarti orang itu adalah orang yang kita cintai. Tapi, di sini having sex dikatikan dengan kebutuhan sex aja. Mugkin karena di sana juga bukan penganut monogami gitu. Palingan ya, aku sendiri kurang mengerti budaya di Inggris bagaimana hehee~

Maeve and Jackson

Beberapa kali having sex, ternyata bikin baper Jackson juga. Sebenarnya Maeve ini gak mau pacaran sama Jack, udah beberapa kali ditembak. Alasannya dia gak suka terikat gitu sama orang (Well, she is a feminist) dan kayaknya karena dia juga bingung sama perasaannya ke Otis itu gimana. Nah, karena Otis di sekolah udah lumayan terkenal jadi konsultan hubungan sex dan relationship, Jackson datanglah kepada Otis meminta bantuan for some advices gimana caranya dapetin Maeve. Oh Nooooo~ awalnya Otis bener-bener gak mau ngasih saran, karena dia gak rela juga dong gadis yang dia sukai mau dipacarin kliennya. Tapi, namanya juga Otis yang anak polos dan gaguk ngomong, apalagi ngasih ketegasan gak mau ngasih konsultasi ke Jack ini walaupun dibayar. Well~ apa yang terjadi sungguhlah apes buat Otis. Atas saran dari sahabatnya, Eric, dia memberikan saran ke Jack sesuatu yang ia pikir akan dibenci Maeve. Tapi ternyata di luar dugaan, Jack memang melakukan apa yang disarankan Otis, eh ndilalah si Maeve ini tersanjung dan akhirnya ditrima deeeehhh Jack-nya. Pas scene ini aku ketawa dan gak berhenti mampus-mampusin Otis. HAHAHAHA. Yaa lagiyan si jadi cowok lama banget kan yak kan keburu diembat sama yang laiiinn. Tapi definisi cinta buat Otis ternyata gak sesimpel yang penting jadi pacar. Buat dia yang baru usia 16 tahun kebijakan perasaannya itu dalem banget. Dia beranggapan, yang penting dia tetap bisa berteman sama Maeve, liat Maeve bahagia, Otis juga akan bahagia. Wkwkwkwk~~

Sex is not competition. Sex is just a time to waited for 🙂

Ohya, rahasia Otis masih perjaka ini kan bener-bener privat banget. Yang tau Cuma Eric, Maeve, Otis dan orang tua Otis donk. Etapi, ternyata ada yang tau rahasia ini juga selain mereka. Rupanya ia adalah salah satu cewek teman sekolah Otis yang lagi mencari lelaki yang mau bersenggama dg dia. WHY??? INI CEWE GAK NORMAL KALI YAK! For first impression, aku menganggap begitu. Ternyata ya karena dia Cuma pengen tau kaya gimana rasanya bersenggama. Hhhhhhhh~~~~ aku gemeshh sama series ini sekaligus kezel maksimal. Kok bisa si berfikiran begini tokohnya? Hahaha 😀

Aku lupa nama cewek ini, singkatnya dia mengajak having sex sama Otis. Karena dia fikir akan lebih mudah ngajak cowok yang sama sama belum pernah. Oh Yes, Otis said BIG NO to her. Tapi lama kelamaan Otis ini kepikiran. Dia juga udah putus asa sama Maeve yang semakin bahagia kelihatannya sama Jack. Well said, dia menerima ajakan hubungan sex itu. Mereka berdua janjian dong di rumah Otis. Janjiannya udah kayak ngerjain tugas kelompok aja. Sumpah deh lucuuu bangett. Anak kecil L Datanglah hari itu. And i am seriously deg2an wkwkwk~ agak sedih Otis kok mau si? Kok gak mempertahankan ke-perjaka-annya aja? Datanglah mereka berdua ke kamar Otis. Saling diem. Bingung mau ngapain, dan apa yang harus dilakukan pertama kali. Terus si cewek inisiatif membuka bajunya. Sampe Cuma kutang doank dia make. Terus dia mau nglepasin bajunya Otis juga. Tapi Otisnya gak mau. HAHAHAHA POKOKNYA TU DI SINI ANTARA DEG2AN SAMA LUCU GEMESH GEMESH GITUU TAUUUKKK~~

Pokoknya di kamar itu isinya cuma saling canggung. Dan, mulailah dg keberanian yang sekuat tenaga Otis kumpulkan, mulai membuka celana, si cewek udah rebahan dan BHAAAAAMMMM

What is that?

What is happened?

Otis teriaaaak “PLEASE CALL MY MOM. MY MOM. MOOOM. MY MOM PLEASE CALL MY MOM”

Si cewek bingung Yaloooorrdd ini cowok kenapaaa L Otis meringkuk dibawah kasur, sambil ketakutan, dan sesak nafas. Pokoknya kasian banget deh~ lagi mau ena ena padahal L Kmd datanglah Jane, Ibuknya Otis dan Otis pingsan begitu aja. Then~ scene beralih ke flashback ke masa kecil Otis. Ternyata Otis ini punya trauma tentang hubungan sex, sejak pas dia kecil pernah lihat Ayahnya selingkuh dengan kliennya sampai melakukan hubungan sex gitu di rumah. And Otis saw that fuckin moment! Dg polosnya, Otis kecil bertanya ke ibuknya, kenapa ayah telanjang berdua sama klien perempuannya? Yaaa mulai dari situ, kemudian Otis sering melihat ayah ibuknya berantem membicarakan kejadian itu -____-

Aku nangis :”)))))

Sediiihh ternyata ada masa lalu kelam yang Otis terima sampai dia trauma dengan hubungan sex. Ternyata alasan Otis parno dengan apapun yang berhubungan sex, termasuk dengan mimpi basah. Ya karena traumanya itu. Dia selalu terbayang kenangan buruk itu yang membuat orangtuanya berpisah.

Lanjut yak. Di akhir-akhr eps Otis dipertemukan lagi sama cewek tadi. Mau ngajak lagi? NO!Cewek ini masih berusaha mendapatkan cowok yang mau bersenggama sama dia. Aselinya udah nemu, tapi ternyata saat mau berhubungan itu, vagina dia gak mau dimasukin gitu. (Duh maap ni aku cerita beginian, agak jijik tapi ya harus diceritaiin wkwkwk). Terus minta konsultasi ke Otis, mbayar juga 🙂 Okelah, terjadilah sesi konsultasi itu. Otis research dulu gitu googling, dan baca-baca banyak buku tentang hal itu. Lu bayangin deh usia 16 tahun nyarinya buku tentang sex wkwkwk 😀

Finally, dia ketemu sebuah cara. Menurut Otis, hal tersebut terjadi karena ketakutan alam bawah sadar aja yang gak pernah kita sadari saat mau melepaskan keperawanan atau keperjakaan kita. Atau dengan kata lain, sebenarnya kita belum siap aja atau belum diberikan waktu yang pas. Makanya, Otis mengajak cewek itu menuruni bukit dengan sepeda sebagai bentuk terapi menghadapi ketakutan. Iya, Otis juga ikut. Mereka berdua ingin melepaskan ketakutan-ketakutan itu J terharu si aku L gak tau kenapa, kaya ada rasa-rasa seseorang yang ingin bertahan dari segala ketraumaan yang ia alami.

Hasilnya? Berhasil gak? Sukses? Si cewek bisa bersenggama akhirnya?

NO!
Otis pun sama~

Tapi mereka menemukan kesimpulan, sekuat apapun usaha yang dilakukan kalau belum waktunya, itu gak bakal terjadi. Setiap manusia memiliki siklusnya masing-masing. Termasuk siklus mencari jati diri, dan sex. Semua butuh waktu. Justru, hubungan sex akan tiba saat kita menemukan orang yang tepat for we fall into him/her J bener juga ya? Agree banget sama Otis J

FAMILY IS THE BASED OF EDUCATION FOR EVERYTHING!

Yeaayy mau di ujung cerita ini J Dari 8 episode series ini yang semuanya fascinating dan amazing, aku menemukan banyak lessons yang bisa diambil. Selain poin-poin yang udah dijelasin di atas, Sex Education literally means a lot for a family. Specially based on parents to their children. Biar gak terjerumus ke sex bebas yang berbahaya, biar bisa lebih bisa mengontrol pergaulan, biar anak kita lebih bisa menerima kekurangan diri, mengenali diri sendiri, dan sebuah kepercayaan bahwa semua manusia memiliki sisi spesial masing-masing tanpa harus dibanding-bandingkan. Tidak perlu cemas, bahwa sesuatu yang menjadi hak kita akan diberikan di waktu yang tepat. Tidak usah buru-buru dengan segala sesuatu yang membuat buta nafsu, karena manusia diberikan akal untuk berfikir jernis, lebih jernih, dan jernih lagi. Terus menerus. Ya, seperti Otis dan Ibuknya yang mengajarkan banyak sekali pelajaran hidup tentang keremajaan dan parenting yang bagus. Tentu juga tentang persahabatan tak kenal gender, ras, suku, kepribadian, latar belakang keluarga, seperti persahabatan Eric dan Otis, ohya di tambah Maeve juga. Kita semua memiliki hak untuk bahagia. Ya Maeve said like that to everyone who underestimate her 🙁

SEE YOU SOON MY SWEETHEART OTIS

YEAAYYYY~~~ Finally selesai juga. Aku bakal kangen banget sama Otis Eric dan Maeve 😀 Semoga soon mereka diberikan rejeki main film atau series lagi di tahun ini biar kangennya cepet terobati. Hehehehhe

 

Otis yang dateng bawa bunga ke klinik aborsi, nungguin Maeve yg lagi diaborsi 🙂

Ohya, di episode terakhir cukup happy ending kok untuk Otis karena finally dia menemukan cintanya. Who is she? Namanya Ola, anak dari tukang pipa air rumah Otis. Wkwkwkw. Gimana mereka bisa saling cinta? Lah -__- Oke, lets watch only this super crazy series !!!! And you’ll know the sensation like rollercoaster feel how relatable this story for your life :)))))))

SEE YOU SOON MY SWEETHEART OTIS AND ASA!!!!!! LOVE YOUU!!!!

simple person :) just fun with me :D

Leave a Reply

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *