Tidak ada alasan untuk tidak menangisi “Move to Heaven”, a slice of life Korean Series
Tak Berkategori

Tidak ada alasan untuk tidak menangisi “Move to Heaven”, a slice of life Korean Series

Rupanya perilisan Original Series Netflix terbaru, Move to Heaven menjadi salah satu hadiah lebaran tahun ini. Apalagi dengan genre family drama dan slice of life rupanya cocok sekali untuk mengisi libur lebaran yang identik dengan keluarga. Sebelum resmi tayang, saya sudah super excited karena tahu bahwa salah satu aktor yang berperan yaitu Lee Je Hoon, di mana saat ini sedang tampil juga di drama SBS, TAXI DRIVER. The currently drama that I watch and adore. Karena sudah jatuh cinta dengan akting mas Je Hoon ini, hanya sekali nonton trailer Move to Heaven saja sudah buat saya membulatkan tekad “I’ll watch it!”

Tidak banyak ekspektasi sebelumnya yang saya taruh ke drama besutan sutradara muda, Kim Sung Ho ini. Satu-satunya alasan ya karena Lee Je Hoon (shy ?) Sinopsisnya pun saya baca sekilas saja, oke cukup tahu dan kayaknya bagus deh, batin saya. Selain dibintangi oleh aktor genius Lee Je Hoon (as Cho Sang Gu), Move to Heaven juga dibintangi oleh Tang Joon Sang (as Han Geu Ru) dan Choi Soo Young (as Yoon Na Mu). Masih ingat drama Crash Landing on You pastinya kan, drama romance legendaris TVN yang membuat Hyun Bin dan Son Ye Jin bersatu di dunia nyata ituu, drama paling membuat baper sejagad per-drakoran. Nah, Han Geu Ru si karakter utama diperankan oleh Tang Joon Sang yang sebelumnya berperan di CLOY sebagai anak buat kapten Ri (Hyun Bin). Jadi inget dooong yang mana~

Move to Heaven (yang selanjutnya akan disingkat sebagai MTH) ini mengisahkan seorang pengidap sindrom Asperger, Han Geu Ru (Tang Joon Sang) yang meneruskan bisnis ayahnya yang dinamai Move to Heaven selepas ayahnya meninggal. Dibantu oleh pamannya, Cho Sang Gu (Lee Je Hoon) dan tetangganya Yoon Na Mu (Choi Soo Young), MTH bertugas membersihkan bekas TKP lokasi meninggalnya seseorang. Yang membuat menarik adalah dari pekerjaannya tersebut, MTH selalu mencoba mencari tahu pesan terakhir mendiang untuk keluarganya sebelum meninggal dunia. Saya langsung teringat dengan video dari BBC Indonesia yang pernah meliput sebuah pekerjaan unik di Korea Selatan yaitu membersihkan rumah orang yang meninggal sendirian. Lihat di sini.

Selain cerita utamanya berasal dari bisnis MTH ini, hal menarik lainnya adalah kehadiran paman Geu Ru yaitu Cho Sang Gu selepas kepergian ayahnya, Han Jeong-U (diperankan oleh Ji Jin He). Di mana Sang Gu baru saja keluar dari penjara. Ini ceritanya bisa pas banget begitu sih, ya namanya juga drama yakan hehee. Jeong-U meninggal secara tiba-tiba, meski kemudian diceritakan ia punya penyakit yang dideritanya sejak lama (penyakitnya gak disebutkan dengan jelas) tapi waktu meninggal ia seperti terkena serangan jantung tiba-tiba. Tidak berselang lama, Sang Gu keluar dari penjara dan ternyata sebelum meninggal Jeong-U tulis wasiat bahwa Sang Gu harus menjadi wali dari Geu Ru yang berusia 20 tahun (masih diwajibkan memiliki wali karena Geu Ru mengidap sindrom Asperger, sebuah kondisi di mana otak memiliki spektrum autisme sehingga kesulitan berkomunikasi dan bersosial dengan baik). Kemudian terungkaplah satu per satu alasan Sang Gu harus jadi wali Geu Ru, meski awalnya ia menolak.

Sebenarnya sudah bisa ditebak, drama ini akan banyak mengandung bawang yang mengundang banjir air mata. Kalau boleh menyamakan, vibes ceitanya mirip dengan film Jo Jung Seok dengan D.O, My Annoying Brother khususnya untuk hubungan antara paman dan keponakannya, dalam MTH ini ya hubungan antara Cho Sang Gu dan Han Geu Ru. Bagaimana yaaaa, saya paling lemah kalau ada cerita modelan begitu, alhasil tanpa absen di setiap episode nya saya harus rela menguras air mata karena banyak cerita yang tidak bisa saya tampik kesedihannya.

Selain cerita antara paman dan keponakan yang perkembangan karakternya membuat hangat, di setiap episode MTH juga disuguhi oleh cerita-cerita tentang kematian seseorang yang lokasinya dibersihkan oleh MTH ini. Tidak lupa juga diselingi oleh beberapa hint mengungkap bagaimana cerita masa lalu dua bersaudara Jeong-U dan Sang Gu, serta kehadiran Geu Ru di keluarga tersebut. Semuanya membuat mata bengkak, Ya Tuhaaaan *cryyyyy*

Saya mau mencoba membagikan scene-scene favorit yang membuat saya mewek-mewek sesenggukan *semoga gak jadi spoiler ehehe* kayanya akan banyak banget and here we go~

  • Scene ayah Jeong-U dan Geu Ru

Saya memang tidak bisa tahan dengan ahjushhi yang memiliki sikap hangat serta tatapannya yang teduh seperti Han Jeong-U kepada anaknya, Han Geu Ru. Setiap scene mereka berdua rasanya seperti saya sedang diselimuti, hangat dan nyaman. Kasih sayangnya seakan-akan merambat dari layar ke hati saya. I’m wondering sih, bagaimana kalau yang memerankan karakter Han Jeong-U ini bukan Ji Jin He, yaampun Om tatapan Anda sangat hangattt. Tentu, cerita antara mereka berdua dibangun sangat rapih dan banyak mengandung bawangnya. Saya hampir selalu menangis kalau ada scene flashback yang menampilkan beliau.

  • Kedatangan Cho Sang Gu ke rumah Geu Ru

Sebenarnya saya agak sebel sama Cho Sang Gu di sini, dateng-dateng bukan dengan niat tulus menjadi wali Geu Ru, terus berantakin rumah, jorok pula, intinya bar-bar deh meskipun sudah dewasa. Saya bisa merasakan ketidaknyamanan Geu Ru yang sangat detail dalam hal kerapian dan kebersihan melihat kelakuan samchonnya. Tapi, justru saya akhirnya sangat memfavoritkan awal mula kedatangan Sang Gu. Rasanya sangat pas dan logis, orang yang hidupnya liar, mantan petinju yang dipenjara karena membuat cedera lawannya, kemudian dihadapkan dengan kenyataan untuk mengasuh seorang anak berkebutuhan khusus. Je Hoon aura bad-boy nya kental sekali di sini, suka ngerokok, baju compang-camping, rambut gondes, brewok dan kumis tipisnya pas sekali menggambarkan karakter dia yang bar-bar. Anyway, dengan tampilan sepert itu Je Hoon malah makin seksi saja di mata saya, apalagi sejak kemunculan dia, saya bisa merasakan “wah bakal ada karakter tsundere ini” ant i was right ?

  • Cinta sehidup semati Kim In Su dan isterinya

Suatu hari Sang Gu dapat telfon orderan MTH dari seorang bernama Kim In Su untuk 3 hari ke depan. Di hari yang sudah dipesankan akhirnya tim MTH meluncur di lokasi, ternyata mendiang merupakan Kim In Su sendiri dan isterinya yang meninggal bersama-sama di rumah kecilnya di pinggiran kota Seoul. Awalnya penonton digiring untuk berasumsi bahwa Kim In Su bunuh diri dengan mengajak isterinya sekaligus karena menyerah akan hidup. Diceritakan isterinya mengidap sebuah penyakit renta (kanker kayaknya) dirawat di sebuah rumah sakit, Kim In Su sendiri merupakan satpam sebuah apartment yang baru saja dipecat karena alasan yang tidak jelas. Akhirnya karena ketidakmampuan Kim In Su melanjutkan biaya rumah sakit, ditambah ia sudah tidak punya pekerjaan maka ia memboyong kembali istrinya ke rumah. Begitulah kisah mereka berakhir.

Yang mengharukan adalah selama menjadi satpam, Kim In Su selalu menyisihkan tanamana-tanaman yang dibuang oleh pemilik apartement dan kemudian ia tata di belakang rumahnya yang sempit itu sebuah taman bunga yang indah mengahadap matahari terbit sehingga ia bisa mengajak isterinya untuk menikmati hangatnya mentari ditemani dengan bunga-bunga yang ia tata rapi tersebut. Haru, sehangat itu melihat kisah cinta dua manusia sampai akhir hayat. Setidaknya kematian Kim In Su tidaklah benar-benar kesepian, ia meninggalkan taman bunga yang rindang disamping istri yang sangat ia cintai.

Ohya, di episode ini juga merupakan pertemuan pertama antara Sang Gu dan Son U Rim (Hong Seung Hee SNSD) yang muncul sebagai cameo dan berperan sebagai pekerja dinas sosial berhati hangat. Duh, ngeship mereka berdua wkwkwk

  • The Final Move Scene

Waktu MTH dijalankan oleh Jeong-U, Han Geu Ru diajarkan untuk berusaha mendengar pesan dan cerita mendiang. Siapa tahu ada yang ingin disampaikan sebelum mendiang meninggalkan dunia. Barangkali ada kesalahfahaman yang ingin diluruskan. Setiap momen pembersihan merupakan hal paling mengharukan dan mendebarkan bagi saya. Kenapa saya bilang demikian? Karena penonton diajak untuk juga menebak, melihat, dan merasakan kematian korban, apa yang dirasakan, apa yang ingin disampaikan. Itulah mengapa saya memfavoritkan setiap scene Han Geu Ru membereskan barang-barang korban.

Every has story to tell

  • the tsundere uncle, the sweatest samchon

Sudah saya bilang sebelumnya, karakter tsundere di drama korea selalu membuat saya melting. Diam-diam perhatian, diam-diam sayang, selalu denial dengan perasaannya, pura-pura tidak peduli, galak, and always has a bickering mouth lol. Itulah samchon Sang Gu kepada Geu Ru. Sebagai manusia yang tumbuh dengan kesendirian, korban kekerasan dalam rumah tangga, kurang kasih sayang, wajar ia tidak bisa mengekspresikan perasaannya. Identik karakter orphan kan~ Perkembangan karakter Sang Gu adalah yang favorit bagi saya, pelan tapi pasti tidak ujug-ujug baik hati dan taubat.

Scene di wahana permainan taman hiburan merupakan scene terfavorit saya untuk hubungan samchon dan keponakannya ini. Bahkan dari situlah kemudian Sang Gu pelan-pelan bisa mengetahui alasan perpisahan Jeong-U dengannya dulu. Di sini Sang Gu berusaha mengajak Geu Ru menaiki wahana-wahana yang ditakuti, sudah kayak paman yang lagi mengasuh keponakannya beneran. Scene yang playful, tapi buatku justru sedih karena akhirnya hati keras Sang Gu melunak. Apalagi Sang Gu juga sesekali jadi mengingat mendiang kakaknya, Han Jeong-U. Sepertinya episode ini paling membuat banjir air mata saya. Berlembar-lembar tisu saya tarik dari tempatnya, bener-bener sedihnya menyesakkan dada.

Padahal bilangnya tidak peduli Geu Ru mau kemana dan apa, meski dengan sedikit paksaan Na Mu, akhirnya ia mau juga mengikuti Geu Ru sampai ke taman hiburan demi mengikuti Geu Ru yang menjalankan tradisi yang diwarisi ayahnya dulu, mengunjungi taman hiburan, membeli banyak makanan, mengunjungi stasiun Su-In, dan membeli sepatu Nike.

The most heartbreaking waktu Sang Gu akhirnya tahu alasan dibalik tradisi tersebut. Ya Tuhaaaan, masih berasa sakitnya saya ingat adegan-adegan di episode ini. Lee Je Hoon dan Tang Joon Sang besstt actoorrrrrr *still crying*

  • Trauma Geu Ru tentang luka atau penyakit yang tidak diobati

Menarik sekali membicarakan perkembangan karakter Geu Ru dan juga pamannya, Sang Gu. Hubungan mereka bak love and hate relationship sebenarnya. Meski Geu Ru suka kesal karena pamannya ini jorok dan suka berkata kasar, ia tidak pernah bisa membiarkan pamannya terluka sedikit saja. Seperti ada trauma setelah ia tahu ayahnya meninggal karena serangan jantung dan memiliki penyakit yang tidak pernah ayahnya ceritakan. Geu Ru jadi tidak mau orang-orang terdekatnya mengalami hal yang sama, atau tiba-tiba ia ditinggalkan orang yang disayang hanya karena luka yang tidak diobati. Jadi, saat scene ini Geu Ru sudah sayang kepada samchonnya?

Adegan ini jujur membuat saya hangat. Sang Gu pulang-pulang tampil dengan muka babak belur dan tangan yang berdarah habis berantem. Melihat itu Geu Ru dengan wajah polosnya langsung menanyakan dari mana datangnya luka tersebut dan berusaha agar luka tersebut diobati.

Please, i cant with this relationship i’m dying *cryyy*

  • Bromance Stoy Sang Gu and Kim Su-Cheol

Ini ini part yang tidak boleh dilewatkan, nyeseknya beneran kerasaaaaa. Sang Gu bukan hanya tsundere ke ponakannya saja, dia ini tipe yang diem-diem tapi sayang lhoo ke semua orang aslinya. Berawal dari menolong Su-Cheol yang lagi dirundung sama teman-teman SMA nya, kemudian akhirnya Su-Cheol jadi caper-caper ke Sang Gu untuk minta diajari bela diri juga. Meski awalnya menolak keras sampai amit-amitan nolaknya, akhirnya Sang Gu mau juga ngajarin Sung Cheol boxing sampai bisa jadi Atlet Nasional.

Sudahlah, rasanya tidak akan pernah habis jika mau mebicarakan adegan-adegan favorit saya di MTH karena hampir semua yang disuguhkan menjadi favorit saya. Drama yang benar-benar hampir sempurna dari cerita, akting, dan sinematografinya yang memanjakan mata. Jika diminta menilai, saya akan memberikan 9.5/10, ya karena sebegitu sayangnya dengan drama ini. Apalagi akting pemainnya jempolan semua, pas semua. Yakinlah, pasti drama ini akan dapat penghargaan tahun ini!!!!

Akhir kata, meskipun banyak adegan favorit saya yang belum bisa sampaikan (salah satunya adegan adu mulut antara sang gu dan na mu yang lucu dan moodbooster) saya harus menutup review kali ini dengan,

Hehehehehe, begitulah gambaran ketika menonton MTH yaaa~

Thanks sudah mau membaca tulisan panjang tidak berbobot ini, hanya ingin menuangkan sedikit banyak perasaan saya setelah menonton drama ini semoga bisa menjadi referensi dan menghapus keraguan menontonnya.

Bonus pic :*

Sang Gu the best side profile y’ll i’m screaming he’s really handsome and hoottt ? wkwkwkwk babayyy!

simple person :) just fun with me :D

Leave a Reply

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *