Yang Perlu Diperhatikan Untuk Kamu yang Hidup Bareng-Bareng

Untuk sebagian orang hidup bersama dengan beberapa kawan dalam satu rumah, kamar, atau asrama adalah pilihan untuk hidup hemat, tidak kesepian, latihan bersosialisasi, melatih kebersamaan, dll. Seperti halnya di pesantren. Sudah menjadi barang yang maklum jika di suatu pesantren, satu kamar dapat diisi puluhan santri hanya dengan ukuran kamar yang kecil. Santri tidak mendapatkan ruangan privasi sekecilpun dalam satu kamar. Mereka diwajibkan hidup bersama, tidur bersama, belajar bersama layaknya sebuah keluarga besar. Tentu, hal ini bertujuan melatih kepekaan terhadap lingkungan, menjalin kekeluargaan, saling menyayangi, dan bertahan dengan segala macam watak manusia yang hidup di satu kaamr tersebut. Istilahnya dalam pesantren adalah untuk belajar hidup yang prihatin. Artinya tahan banting dalam setiap kekurangan hidup.

Namun, seringkali santri yang hidup bersama satu atap selama berhari-hari sampai bertahun-tahun ini lupa akan beberapa hal yang justru seharusnya menjadi perhatian. Masalahnya memang sepele, tapi ini bersangkutan dengan menyakiti orang lain dengan tindakan kita, lebih luas membuat tidak nyaman orang lain. Bagiamana bisa? Bukankah di pesantren dilatih untuk hidup berbagi bersama?

Lets See! Coba disimak, jika kalian santri, pastinya akan sangat akrab dengan kejadian-kejadian berikut :

Menumpuk Pakaian Kotor Sembarangan

Kegaitan pondok yang sibuk, ditambah kuliah atau sekolah sampai sore, belum lagi jadwal ekstrakulikuler sekolah yang wajib, membuat sebagian santri (i didn’t say that its for all, just among santri) suka menyepelekan barang-barang pribadinya di sembarang tempat, apalagi pakaian yang habis ia kenakan. Ini mungkin terlihat wajar jika satu kamar melakukan itu semua, atau memang kondisi yang dikejar-kejar waktu membuat mereka melakukannya. But its not fear ketika ada di antara temen kita yang berusaha merapikannya sendiri, bisa jadi ada yang alergi dengan ruangan yang berantakan, merasa tidak nyaman dengan pakaian kotor entah punya siapa berantakan di lantai atau bahkan tidak nyaman dengan bau badan temannya sendiri yang (i am sorry some of my friend too) punya bau badan yang tidak wajar meski aktivitasnya biasa saja.

Hey friends, kita hidup bareng, tidak semuanya bisa disamakan dengan apa yang kita rasakan. Mungkin kita nyaman-nyaman saja jika ruangan kita sendiri penuh dengan barang berserakan, but the place was not yours only. Ada banyak orang di sekitar kita yang memiliki hak kenyamanan yang sama. So, at least lebih aware sajalah dengan barang-barang pribadi terutama yang kotor, bau, mungkin sedikit privasi juga dengan niat agar teman kita merasa nyaman hidup bareng bersama kita. Selain itu pakaian kotor yang menumpuk sembarangan merupakan sumber nyamuk, jamur, yang menyebabkan penyakit juga. Toh, menyenangkan hati teman bisa jadi pahala loh, sebaliknya membuat gondok hati teman bisa bikin kita dosa juga. Think again!

Tidak Ganti Pakaian

Anak santri biasanya memang males-males untuk ganti pakaian, biasanya berlasan karena tidak sempat, hemat baju, atau “ini bau dipakai sekali, dua kali, dst”. Its so fucking seriously ketika kita seperti itu tanpa melihat keadaan kita saat itu, akan sangat mengganggu orang-orang di sekitar kita. Meski hidup bareng, bukan berarti juga semua harus menerima apa yang kita lakukan, justru kita harus lebih mengerti orang lain yang mungkin saja tidak sama dengan kita. Contohnya, kamu sudah memakai pakaian yang sama selama dua hari, dibuat tidur pula, bau keringat campur iler, kadang dipaksakan campur parfume, untuk hari ketiga kamu memutuskan tidak ganti pakaian lagi. Beberapa alasan yang mungkin adalah “Lah, ini kan cuma buat di rumah aja, dari kemarin nggak pergi-pergi kok”

“Alah, paling buat tidur juga, bau-bau juga gakpapa lah~”

“Ini masih bersih kok, cuma bau aja”

“Aduuh sayang kalau ganti lagi, hemat baju.”

“Males nyucinya, tanggung deh sehari lagi”

Blah~blah~blah~

Damn!

Kita tidak bisa menyakan orang lain sama dengan kita donk. Saya sendiri sih tidak akan nyaman dengan orang yang tidur bersama kita, bisa jadi persis di samping kita adalah orang yang bau. Tidak bisa disalahkan juga orang yang menganggap risih orang yang bau. Itu wajar sebagai respon dari otak yang mengatakan ini bau. Apalagi jika berada di posisi yang lama. Untuk alasan-alasan semacam di atas, jelas sebenarnya tidak bisa diterima. Iya kalau memang benar-benar masih wangi. Kalau ternyata sudah berjamur? Kasihan lah temennya. Kita harus pinter-pinter juga bagaimana menyenangkan hati teman kamar kita, sebisa mungkin buat nyaman. Jika kita menyadari produksi keringat kita melebihi orang lain, atau bau badan kita lebih dari orang lain, maka kita berkewajiban berusaha menimilasiri bau itu jika sedang bersama orang lain. Ganti baju sesering mungkin, pilih parfume yang cocok, pilih deodoran yang cocok, sering-seringlah mandi,dll. Bukankah dalam Islam juga disunnahkan memakai wewangian saat sholat Jum’at? Why? Itu karena kita akan berkumpul dengan banyak orang, maka Nabi mengajarkan setiap akan sholat Jum’at bagi laki-laki wajib mandi dan disunnahkan memakai wewangian. Its not funny jika ada di antara teman kita yang akhirnya memutuskan pertemanan hanya gara-gara kita jarang ganti baju dan bau badan.

Malas Gosok Gigi

Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bau mulut kita. Well, kita bisa membayangkan saat ngobrol dengan orang yang bau mulutnya tajam, apakah akan nyaman? No i thought! Yaa~~ begitulah, apalagi hidup bareng-bareng seperti di pesantren, frekuensi mengobrol, bercanda, berkomunikasi intinya akan jauh lebih sering karena kita hidup bersama dari bangung tidur sampai bangun tidur lagi (Almost 24 hours wee have to face)

At least, sikat gigilah di waktu-waktu yang memungkinkan bau mulut akan jauh lebih menyengat. Terutama pagi hari selepas bangun tidur. Karena saat tidur bakteri ini akan mencerna protein yang tertinggal di mulut dari sisa-sisa makanan yang terjebak di antara gigi, air liur, lendir dan bahan selular lainnya. Protein yang dicerna tersebut akan menghasilkan gas belerang yang mengakibatkan bau mulut tidak sedap saat bangun tidur. So, sikat gigilah saat bangun tidur agar teman sampingmu merasa nyaman jika diajak bicara.

Selain itu gosok gigi sebelum tidur. Yaa ini sih penting untuk masing-masing orang karena menggosok gigi sebelum tidur mampu membersihkan sisa-sisa makanan yang mungkin akan jadi bakteri selama kita tidur.

Sepertinya tiga hal di atas adalah hal (maybe) sepele yang dapat mengurangi respect temen kita selama kita hidup bersama-sama apalagi dengan kuantitas yang banyak seperti di pesantren kan. Dan meskipun sepele ini sulit sekali untuk dihindari. I meant, yang paling penting adalah menjaga kebersihan bersama-sama. at least, menjaga kebersihan pribadi menjadi awal yang paling berpengaruh. Jika kita tidak bisa menjaga kebersihan tubuh sendiri, bagaimana menjaga kebersihan lingkungan bersama-sama. eitsss~ apalagi buat yang perempuan. DONT BE JOROK, GURL!