Klise, dari Seorang Manusia Normal
Malam mulai merangkak larut. Lagu berelegi tentang hujan milik ERK setia menemani. Kesambet dari mana, lagu – lagu bertema hujan menjadi lagu favorit bulan ini. Ntah. Secuil alasannya mungkin karena sedang musim hujan kali yaa…
Malam mulai sepi, tanpa ditemani kopi apalagi ditemani kamu. Iya kamu. Entah siapa kamunya. Banyak kamu yang tiba – tiba muncul dan ingin sekali kau temani malam yang tiba – tiba berubah absurd ini, setelah banyak cakap terlewat di malam Ahad sejak maghrib tadi.
Kutatap lagi setumpuk kertas laporan yang baru 23% tergarap. Sayang, perasaan aneh bercampur ke perut, mengaduk lambung, terkocok – kocok entah di bagian mana. Sampai bikin pusing. Sampai lagi – lagi aku hanya ingin kopi. Perut lapar, tapi kelaparan itu hangus karena ingat kamu. Kau. Engkau. Dirimu. You.
Semuanya nampak sangat klise. Aku tahu aku juga manusia, meski berulang kali aku mengelak dan bertahan dengan kondisi jatuh di perasaan aneh. Ini yang aku benci dari perasaan, dan urusan hati. Yang kebanyakan orang menyebutnya Baper!
Aku,
Kalau memang bisa, kuizinkan, di ruang hampa yang tak ada siapa, kau belah dadaku dan beritahuku isi dada ini, sebutkan nama yang tertulis di dalamnya.
Aku lelah,
Mencari siapa kamu.
Leave a Reply