Bu Elly, Idola Kami Bukan Pelacur
Para K-popers tentu saja geram ketika ada idolanya yang dijelek-jelekkan bahkan dikatakan sebagai lambang seks dan porstitusi. Seperti cuitan dari seorang psikolog kenamaan tanah air, Elly Risman yang menyayangkan kedatangan SNSD atau Girls Generation ke acara HUT RI dan menyebut girlband tersebut sebagai lambang seks dan pelacuran. Secara cepat cuitan itu dibalas dengan hujatan kejam dari para penggemar SNSD yang tak trima idolanya disamakan dengan pelacur.
Jika dulu berlaku nasihat Mulutmu Harimaumu, maka kini adalah “Jempolmu malapetakamu”. melalui cuitan singkatnya di twitter, Bu Elly ini terpaksa turun pamor sebagai seseorang yang tidak bisa menjaga etika bermedia dan mudah menerima berita hoax. Beberapa link berita tentang kedatangan SNSD untuk merayakan HUT RI yang ia bagikan adalah hoax. Sudah dijelaskan oleh Ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf bahwa kedatangan SNSD nanti bukan untuk menghadiri HUT Kemerdekaan RI melainkan sebagai tamu di acara Countdown to Asian Games yang kebetulan jatuh di bulan yang sama dengan HUT RI, tepatnya di tanggal 18 Agustus mendatang.
“Tentang rencana mengundang artis dari Korea ini perlu kami jelaskan bahwa yang sedang kami negosiasikan kedatangannya bukan SNSD atau Girls’ Generation secara grup melainkan beberapa personelnya saja. Dan mereka bukan diundang untuk menghadiri acara HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara,” kata Triawan.
Karena jatuh di bulan yang sama juga tanggal yang berdekatan, berita ini jadi tumpang tindih. Banyak media yang memberitakan dua acara ini sebagai hal yang berkaitan, nyatanya tidak. Akhirnya banyak masyarakat yang terpengaruh dan terpancing emosinya untuk memrotes kenapa harus SNSD yang diundang di HUT RI? Sama halnya seperti Elly Risman ini yang nampaknya tidak tahan emosi sampai dengan lancang jempolnya menuliskan komentar sinis tentang SNSD serta sempat menanyakan letak kreatif dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Selaku ketua dari Bekraf, Triawan Munaf langsung me-replay cuitan twitter Bu Elly ini dengan mengatakan, “Wahai Ibu Elly, kami TIDAK mengundang band ke acara hari Proklamasi. Ini utk acara ‘Countdown to Asian Games 2018’ “
Beliau juga menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak xenophobia (ketakutan terhadap orang dari negara lain). “Dalam pergaulan internasional, kita harus bisa sama-sama menghargai. Sama seperti artis-artis kita yang juga ingin dihargai di luar negeri” tambahnya.
Ia menyamakan dengan keadaan ketika artis Indonesia diundang di negara lain, namun mendapatkan respon yang jelek d negara tersebut. Tentunya kita juga akan marah dan kecewa. Maka dari itu, saling menghargai orang asing itu perlu. Ia tentu juga menyayangkan atas pernyataan negatif yang menyebutkan SNSD sebagai simbol seks dan pelacur
Para K-popers terutama SONE (sebutan untuk penggemar SNSD) ndonesia maupun internasional tentunya sangat marah. Mereka bersama-sama membuat petisi untuk Bu Elly ini yang sempat mengenyam pendidikan parenting di Florida State University Talahase, Amerika Serikat. Meski akhirnya Bu Elly ini meminta maaf kepada publik dengan membuat pernyataan bersalah di akun twitternya, para SONE belum bisa menerima. Thats why jangan main-main dengan para Kpopers guys xD.
Para K-popers sangat mengetahui siapa SNSD, mereka girl band korea yang terkenal tidak pernah macam-macam. Mereka disukai karena kedisiplinannya, keuletannya, kedermawannya, dan skill mereka yang tidak hanya dapat bernyanyi atau menari, beberapa member juga beberapa kali menjadi lead female di drama korea dan beberapa film layar lebar. Intinya, bagi para penggemarnya, mereka adalah ‘anak baik-baik’
Jika memang tidak mengerti siapa sebenarnya apa yang akan kita bicarakan, lebih baik diam, atau mencari lebih dalam lagi siapa dia sebenarnya. Mungkin itu yang harus menjadi pelajaran utama bagi Elly Risman. Bahwa sesungguhnya pamor dan pangkat pendidikan yang tinggi tidak menjamin seseorang berhati-hati dalam bertindak. Pelajaran bagi kita semua.
Leave a Reply