Pukulan Batu Berton-ton

Hari ini, 12 Oktober 2013 adalah catatansejarah memalukan sepanjang hidupku. ini sungguh hari yang tak pernah kuharapkan ada. Hari ini adalah gloomy saturdayku. hari ini adalah kabut hiotam dalam perjalananku.

Kau tahu my dearest fog?
Hari ini berawal dari pembagian nilai Ulangan Tengah Semesterku, khusunya Biologi. Ntahlah saat itu seakan nafasku tercekat beberapa detik. Nafasku berhenti dan jantungku tidak bekerja selama kurang lebih 2 detik. OKE! Terdengar lebay dan menjijikkan. Thats REAL.. Bagaimana aku tidak selebay itu saat aku dapati sebuah nilai dalam coretan kertas ulanganku 47,5.

Bayangkan! Aku tidak sedang main-main di sini. di tempatku belajar saat ini. aku berada di kelas unggulan sekolahku. aku berada di kelas anak-anak olimpiade yang selalu mendapatkan perlakuan sempurna dari para pihak sekolah. Aku ini siswa memalukan! Aku tidak bisa menyangka hal ini terjadi. Pukulan ini benar-benar berat aku tahan! Ini adalah nilai terjelekk sepanjang aku sekolah, sepanjang aku ada di EMERCY! kelas unggulan, kelas yang katanya cemerlang!

apa aku tidak pantas di Emercy? sebelunya aku mendapat nilai 57 di pelajaran fisika! ini benar-benar membutatku hampir mati saat ini! aku benci diriku sendiri aku benci diriku sendiri!

Sebenarnya apa yang sedang aku fikirkan ? aku punya problem apa? aku udah bikin malu guru kesayanganku hari ini! Aku berhasil emmbuat Pak Abdul Wakhid malu di rapat penurunan siswa EMERCY siang tadi!

berikut adalah komentar Pak Wakhid tentangku, guru Fisika ini mengomel habis2an kepada kelasku, tapi aku yakin aku menjadi kespesialisasian dalam hal ini. oKe, cukup mmbuat mata ini panass dan berair!

  • anik lebih baik saat di kelas 1
  • anik lebih angker!
  • tambah nyebelin, soalnya pasif dan jadi diemm!
  • masih belum bisa dipandang!
  • belum bisa dikatakan masa emas!
  • memalukan!

apa aku terlalu sombong akhir2 ini? ini cukup membuatku berfikir keras tentang sikapku akhir ini terhadap pelajaran sekolah. aku tidak mau menyalahkan organisasi-organisasiku di sekolah maupun pondokku, tapi,aku seperti harus mengkorksi diri akan sikap hati yang seakan menyepesialkan satu pelajarkan yang kuikuti sebgai anak Olimpiade Kimia. Ya, aku anak olimpiade kimia! aku mati-matian diperjuangkan di kelas olimpiade oleh Pak Wakhid yang mengaku jatuh cinta dengan kemampuan kimiaku! Ahh! ntah itu pujian sesaat atau memang beliau benar-benar menyukaiku karna hal itu. Yang jelas, aku merasa seperti beda saat aku benar-benar masuk di kelas itu , di kelas olimpiade, di kelas untuk persipan OSN mendatang!

Apa aku merasa sombong dengan keberhasilanku menaklukkan kimia?
Ah! itu amsih mnjadi pertanyaan penting untuk kujawab sendiri!
Ya, bagaimanapun juga, tanpa harus ada yang mendobrak semangatku, aku harus tampil lebih percaya dirii dengan apapun bentuk mendapatkan motivasi terbaik dalam belajar.
tidak hanya untuk KIMIA!

Semuanya memang tlah berlalu di detik ini! aku harus berlari sendiri tanpa harus ada yang memecutiku. Aku sudah dewasa dan aku harus bisa lebih besar dari mereka-mereka itu! itu kata Pak Wakhid kepadaku.